Saturday, March 20, 2010

Yang Spesial Yang Berprestasi

Memang, anak berkebutuhan khusus (ABK) selalu lemah dan tergantung. Namun, tak berarti harus selalu berada di belakang anak-anak “normal” lain. Banyak fakta membuktikan bahwa beberapa ABK berhasil menorehkan prestasi luar biasa, bahkan di luar jangkauan masyarakat umum.
Anak berkebutuhan khusus, memang berbeda. Mereka memang memiliki “kekurangan”. Namun, tak berarti harus menjadi anak yang tak memiliki masa depan, dan dijauhkan dari pergaulan.
“Anak berkebutuhan khusus, selain memiliki beberapa kekurangan, biasanya mempunyai keunggulan atau sesuatu yang menonjol pada satu atau beberapa aspek tertentu,” ujar Dra. Suhati Kurniawati, psikolog dari LPTUI (Lembaga Psikologi Terapan Universitas
Indonesia).
“Mereka yang mampu memanfaatkan kelebihan yang dimilikinya dengan baik, bisa dipastikan akan mampu meraih prestasi gemilang!” tambahnya.
Prestasi anak berkebutuhan khusus, beda dengan anak lainnya, karena keduanya memanga beda. Menyamakannya sungguh tidak bijaksana. Anak-anak “normal,” tidak memiliki hambatan atau gangguan dalam tumbuh kembang anak. Pada ABK, hambatan itu ada pada aspek tertentu yang mengganggunya. Kemampuan belajarnya juga sangat berbeda.
Ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Anak “normal” mudah mengatur memori dan konsentrasinya dibanding anak disleksia misalnya. Kemampuan anak CP dalam mengoperasikan komputer atau menulis sebuah buku menjadi luar biasa Prestasi ABK harus dipandang sebagai aktualisasi potensi sebagai anak yang mempunyai hambatan. Dan, harus dipandang sebagai suatu keberhasilan dalam usaha untuk menjadi sebuah prestasi.
Penyesuaian diri mereka (ABK) dengan lingkungan di sekitar mereka menjadi sangat penting. Hal ini bisa dimulai dengan kemampuan self help mereka. Artinya, ketika mereka berhasil, mereka sudah berprestasi. Selanjutnya,, bila mereka mampu mengembangkan, itulah prestasi. Dan, semua itu bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan sang anak bersama orangtuanya.
Menyongsong Prestasi
Kepekaan orang tua dalam memperhatikan setiap perkembangan sang anak sangat penting. Orang tua harus sedini mungkin mendeteksi dan peduli dengan segala macam gejala baik yang positif maupun negative. Hal ini bisa dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan para profesional atau mengujinya dengan teori-teori perkembangan anak. Dengan deteksi sejak dini, maka penanganan atau intervensi bisa menjauhkan dari resiko-resiko berat yang bisa diakibatkan oleh hambatan yang dimilikinya atau paling tidak meminimalisasi.
Peran orangtua menjadi sangat penting. Semua tak ada artinya bila orang tua dan keluarga tidak siap menerima keadaan sang anak. Hal ini penting, karena intervensi tidak akan bisa dilakukan bila orang-orang di sekitarnya itu belum siap dan menerima dengan tulus keberadaan sang anak. Kenyataannya, penerimaan yang tulus disertai cinta kasih yang dalam memegang peranan yang penting dalam kemajuan seorang di kemudian hari. Kasih sayang orangtua akan membawa anak menemukan potensi-potensi yang terpendam di balik kekurangannya.

No comments: