Senin, 21 Desember 2009 | BP |
Anak pemusik Tamam Hoesein, Nina Tamam mengagumi suara anak-anak tuna netra saat tarik suara tidak bersuara sumbang alias fals. Penghayatan dan artikulasi mereka banyak yang bagus dan berkualitas dibanding anak-anak normal, kata Nina tatkala menyaksikan kelihaian anak-anak sekolah luar biasa (SLB) bermusik di Mal Kepala Gading, Jakarta, belum lama berselang. Selain anak-anak tuna netra, ditampilkan juga anak-anak cacat dan anak autis. Kehebatan mereka dalam menyanyi dan main musik, menimbulkan kekaguman dan tepuk tangan penonton. Bahkan, yang surprise, ada seorang vokalis anak menyanyi sambil meloncat di tempat. Yang jelas, mereka tidak kalah hebat dibanding vokalis buta dari mancanegara, seperti Stevie Wonder atau Jose Feliciano. Mereka tidak butuh dikasihani. Mereka hanya butuh tempat dan peluang untuk menunjukkan potensi kehebatan bermusik, membatik, melukis dan profesi lain, sergap Nina yang hari itu juga menghibur penonton dengan beberapa lagu, antara lain Lucky (bersama Sarwana dari grup vokal Warna), Cerita Damai, Berharap Tak Berpisah dan Ya Ya Ya. Nina yang lama cabut diri dari Warna menambahkan, ia belum bisa mengajar menyanyi pada anak-anak tuna netra. Jujur, mengajar musik bagi mereka tidak sama dengan mengajar pada anak-anak normal. Sedang papa saya (Tamam Hoesein) sudah lama jadi pengajar musik di Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB), imbuh Nina. Papa punya banyak waktu, sedangkan saya tidak, tukas Nina. Selama ini, Nina mengikuti road show PSLB bersama Direktur PSLB, Ekodjatmiko Sukarso ke 6 kota yaitu Bandung, Semarang, Batam, Yogyakarta, Malang dan terakhir di Jakarta. Saya ditunjuk jadi juri lomba seni suara di SLB untuk tingkat SD dan SLB. Kalau jadi juri, okelah, pungkas Nina yang sedang mempersiapkan album single bertajuk Poppy Love yang musiknya diaransemen oleh Tohpati. (pik) |
Monday, April 19, 2010
Nina Tamam Kagumi Suara Anak Tunanetra Tidak Fals
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment